Mei 25, 2010

The Boy in the Striped Pyjamas


Pembantaian orang-orang Yahudi oleh Hitler dalam kurun waktu 1942-1945 adalah persitiwa genosida terbesar dalam sejarah umat manusia. Peristiwa ini menjadi lembaran hitam, bukan saja bagi warga Yahudi di Eropa melainkan bagi seluruh umat manusia di bumi ini. Kamp Auschwitz yang terletak di bagian selatan Polandia adalah tempat dimana jutaan orang yahudi pernah diisolir, dijadikan esperimen biologis untuk kepentingan perang dan mati dalam kamar gas, kini masih tetap berdiri dan dijadikan museum sebagai saksi bisu atas peristiwa yang paling memilukan itu. Rudolf Hanz, komandan Kamp pernah bersaksi bahwa lebih dari 2,5 juta orang yahudi mati di Auschwitz.
The Boy in the Stripped Pyjamas adalah salah satu film yang mengambil setting waktu dimana orang-orang yahudi ditangkapi dan diisolir..

dalam kamp khusus di Austwitz. Ceritanya tentang seorang anak berusia delapan tahun yang bernama Bruno. Bruno tinggal di Berlin bersama keluarganya, Gretel adalah kakak wanitanya yang berusia 12 tahun. Ibunya seorang wanta rumah tangga biasa, sedangkan ayahnya seorang komandan Nazi yang dekat dengan Hitler.
Suatu ketika ayah Bruno dipindahtugaskan untuk menjadi komandan di kamp Austwitz. Sesampai di Auschwitz, Bruno merasakan suasana yang kontras dengan tempat tinggalnya di Berlin, ia merasa kesepian dan karena tak memiliki teman. Ketika baru saja tiba di Out-With, lewat jendela kamarnya ia melihat sesuatu yang berbeda yang membuatnya merinding dan merasa tidak nyaman, awalnya ia mengira itu adalah sebuah pertanian.
Bruno malah disuruh membiasakan diri untuk tinggal di rumahnya yang baru. Karena kesepian akhirnya Bruno melakukan petualangan menyusuri hutan di dekat belakang rumahnya sampai ia menemukan pagar besi di seberang sungai kecil. Dan dibalik pagar ia menemukan seorang anak lelaki yang sepantaran dengannya dan mengenakan piyama kelabu bergaris-garis. Anak lelaki itu bernama Shmuel, usianya 8 tahun, sama dengan Bruno. Bruno dan Shmuel akhirnya bersahabat. Setiap hari tanpa diketahui kedua orang tuanya Bruno bertemu dengan Smhuel dibalik pagar. Tak lupa Bruno membawakan sedikit makanan untuknya dan mengobrol banyak hal dengannya. Sayangnya ketika persahabatan semakin erat, Bruno harus kembali ke Berlin. Namun sebelum ia meniggalkan Out-With, dalam benaknya telah tersimpan rencana besar untuk melakukan mencari ayah Shmuel di balik pagar besi itu. Dan apa yang terjadi selanjutnya kayaknya lebih baik lw nonton sendiri. Bukan film baru si, tapi bagus deh buat di tonton. Not A Happy Ending Movie.


2 comments:

icha mengatakan...

ahhhhhhhh gue juga udah nonton iaow
sedih banget filmnya :'(
bruno nya lucu dan baik banget
sedih sedih sedih

messy-iaow mengatakan...

iyaaa cha.
gila akhirnya di oven gitu, dap pada tua" lagi ya ..

Posting Komentar